Rabu, 19 Januari 2011

Team Teaching

Team teaching dapat dimaknai sebagai:
1) Pembelajaran pada sekelompok mahasiswa  dalam satu mata kuliah  yang diajarkan lebih dari satu dosen , secara terpisah, pembagian tugas berdasar materi yang disepakati, sesuai dengan kemampuan/bidang keahlian,
2) Pembelajaran satu mata kuliah  pada sejumlah kelas oleh sejumlah dosen , dengan pembagian tugas per kelas/satu dosen , dan
3) Pembelajaran satu mata kuliah  pada sekelompok mahasiswa /satu kelas, oleh dua orang atau lebih, bersama, bekerja sama, berkolaborasi antara dosen -mahasiswa dalam waktu pertemuan yang sama. Team teaching juga dikenal dengan istilah mengajar dalam satu tim (lebih dari satu orang), pengajaran beregu, atau collaborative teaching. Pelaksanaan team teaching dapat dilakukan melalui berberapa pola antara lain:
1) Sejumlah Dosen  mengajarkan mata kuliah  sama, di kelas berbeda-beda. Perencanaan SAP, Modul , atau Hand Out dilakukan bersama-sama, penyajian dan evaluasi dilakukan secara berbeda (sendiri-sendiri).
2) Setiap Dosen  melakukan perencanaan, menentukan materi, penyajian, dan evaluasi secara sendiri-sendiri, lalu hasil evaluasi digabung.
3) Satu mata kuliah  (teori/praktik) diajarkan tiga orang Dosen  secara bersama-sama, mulai perencanaan, pelaksanaan, penilaian bersama-sama secara variatif.
4) Pelaksanaan bersama, seorang Dosen  sebagai penyaji atau menyampaikan informasi, seorang Dosen  membimbing diskusi kelompok atau membimbing latihan individual.
5) Anggota team teaching secara bergantian menyajikan topik atau materi. Diskusi dan tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling melengkapi jawaban dari anggota tim.
6) Seorang Dosen  (senior) menyajikan langkah-latihan, observasi, praktik dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok, setiap kelompok dipandu seorang Dosen  (fasilitator). Akhir pembelajaran masing-masing kelompok menyajikan laporan (lisan/tertulis) dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama.
   Ada baiknya team teaching sekaligus dioptimalkan sebagai bentuk implementasi lesson studi untuk memperbaiki pembelajaran dan hasilnya bisa dituliskan dalam bentuk laporan penelitian tindakan kelas.

Rabu, 15 Desember 2010

APAKAH ANDA CALON PEMIMPIN ?

Mari sejenak kita merenung sambil mencoba menjawab lima buah pertanyaan yang diajukan oleh Donald A. Laird, seorang psikolog, berikut ini;
1. Apakah Anda mampu menegur tanpa menimbulkan kemarahan?
2. Apakah Anda mampu menolak tanpa mengecilkan arti?
3. Apakah Anda mampu tertawa bersama bila kelucuan itu menyangkut
diri Anda sendiri?
4. Apakah Anda mampu memelihara semangat jika menghadapi suatu
kegagalan?
5. Apakah Anda mampu tenang jika harus menghadapi situasi darurat?
Pertanyaan di atas merupakan cara pengukuran yang sederhana untuk menilai apakah seseorang berpotensi untuk menjadi pemimpin. Apabila jawaban anda adalah “mampu” untuk semua pertanyaan di atas, maka anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Selamat!

Rabu, 01 Desember 2010

Pengawasan Pendidikan

Pengawasan
by A. Muchtar.,ST.,MT

Dalam dunia pendidikan istilah "pengawasan" lebih cenderung dikonotasikan dengan Istilah "pengawasan" dalam hal ini cenderung mengarah kepada peran seorang manajer dalam kegiatan manajemen, atau yang dikenal dengan istilah controlling.
Dalam konteks manajemen, kegiatan pengawasan dilakukan oleh seorang manajer dalam rangka mengendalikan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controlling) yang telah diformat dalam suatu program. Dari sini nantinya akan ditindaklanjuti dengan kegiatan penilaian dan pemantauan program, serta perumusan langkah pencapaian tujuan yang akan dicapai.
Pengertian,Tujuan dan Fungsi Pengawasan
Pengertian "pengawasan" ialah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana semula. Kegiatan pengawasan pada dasarnya membandingkan kondisi yang ada dengan yang seharusnya terjadi.

Sedangkan tujuan pengawasan adalah :
  1. menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan;
  2. mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan;
  3. mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik;
  4. menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas organisasi;
  5. meningkatkan kelancaran operasi organisasi;
  6. meningkatkan kinerja organisasi;
  7. memberikan opini atas kinerja organisasi;
  8. mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah pencapaian kinerja yang ada;
Sedangkan fungsi pengawasan sebagaimana dikemukakan oleh dua orang pakar pendidikan, sebagai berikut :
  1. Menurut Oteng Sutisna mengawasi ialah " proses dengan ...melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya".
  2. Menurut Hadari Nawawi menegaskan bahwa " pengawasan ...berarti kegiatan mengukur tingkat efektifitas kerja personal dan tingkat efesiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan".
Dengan demikian, fungsi pengawasan ialah untuk mengetahui realisasi perilaku personel dalam organisasi, khususnya pada wilayah pendidikan akan diketahui melalui pengawasan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki ?, apakah perlu dilakukan perbaikan ?, dan lain sebagainya.

Prinsip-prinsip Pengawasan

Dalam aktivitas pengawasan sebagai salah satu komponen manajemen, terdapat prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan. Menurut Oteng Sutisna, ia berpendapat bahwa tindakan pengawasan terdiri dari tiga langkah universal yaitu : pertama, mengukur perbuatan; kedua, membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaan-perbedaan jika ada; dan ketiga, memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan.

Jadi, dengan demikian berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa :
  1. strategi menentukan keberhasilan dengan mengukur perbuatan;
  2. membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaan-perbedaan jika ada yang menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan;
  3. responsif terhadap perubahan¬-perubahan kondisi dan lingkungan;
  4. cocok dengan organisasi pendidikan dengan memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personel pendidikan; dan
  5. memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan

Model Pengawasan Pendidikan 

1. Pengawasan Melekat
Yang dimaksud dengan pengawasan melekat ialah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus-menerus, dilakukan langsung terhadap bawahannya secara preventif dan represif agar pelaksanaan tugas bawahan dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan. Pelaku pengawasan dalam hal ini adalah atasan yang dianggap memiliki kekuasaan (power) dan dapat bertindak bebas dari konflik kepentingan.

2. Pengawasan Fungsional
Istilah pengawasan fungsional berarti setiap usaha pengawasan yang dilakukan untuk melakukan audit dan pemantauan secara bebas terhadap obyek yang diawasinya.
Dalarn organisasi besar, pengawasan ini sangat berperan penting untuk membantu manajemen puncak melakukan pengendalian organisasi dalam mencapai tujuannya. Pengawasan fungsional ini dilakukan manajemen puncak ataupun satuan pengawas internal dengan dibantu teknologi informasi yang canggih sebagai kegiatan pemantauan. Jadi, fungsi pemantauan ini tidak dapat dilakukan oleh auditor eksternal dan hanya dapat dilakukan oleh manajemen atau aparat internal yang berwenang.
Pengawasan fungsional ini terdiri atas pengawasan internal dan eksternal.

a. Pengawasan Internal
Pengawasan internal ialah suatu penilaian yang objektif dan sistematis oleh pengawas internal atas pelaksanaan dan pengendalian organisasi. Pengawasan internal menekankan pada pemberian bantuan kepada manajemen dalam mengidentifikasi sekaligus merekomendasi masalah inefisiensi maupun potensi kegagalan sistem dan program. Ketiadaan aparat ini akan menghambat pclaksanaan fungsi-fungsi organisasi yang akan membawa dampak buruk pada kinerja organisasi.

Manfaat pengawasan internal antara lain :
a. menjembatani hubungan pimpinan tertinggi dengan para manajer dan staf dalam rangka memperkecil ketimpangan informasi;
b. mendapatkan informasi keuangan dan penggunaan yang tepat dan dapat dipercaya;
c. menghindari atau mengurangi risiko organisasi;
d. memenuhi standar yang memuaskan;
e. mengetahui penerimaan/ ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur internal;
f. mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya organisasi atau kepastian terwujudnyapenghematan;
g. efektivitas pencapaian organisasi.
b. Pengawasan Eksternal
Manfaat pengawasan eksternal adalah untuk meningkatkan kredibilitas keberhasilan dan kemajuan organisasi. Pelaksana pengawasan eksternal dilakukan dengan prinsip kemitraan (partnership) antara pengawas dengan yang diawasi.

Penutup

Kesimpulan dari uraian di atas mengenai Model Pengawasan Pendidikan  adalah sebagai berikut :
  1. bahwa dalam dunia pendidikan aktivitas pengawasan (controlling) dilakukan oleh seorang manajer dalam kegiatan manajemen,
  2. kegiatan pengawasan dilakukan oleh seorang manajer dalam rangka mengendalikan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controlling) yang telah diformat dalam suatu program.
b. pengawasan fungsional berarti setiap usaha pengawasan yang dilakukan untuk melakukan audit dan pemantauan secara bebas terhadap obyek yang diawasinya, meliputi pengawasan internal dan eksternal.


Selasa, 30 November 2010

Renungan

By Achmad Muchtar.ST.MT

Dikutip  dari Maria Teguh

 

Yang kita terima dari Tuhan adalah yang terbaik. TETAPI, terbaik bagi tingkat upaya kita SAAT ini. Duduk atau berbaringlah santai,pejamkanlah mata, aturlah nafas dan damaikan hati Anda,tersenyum dan biarkanlah wajah Anda sejenak mencerah dengan kebahagiaan Kegelisahan yang mencandui mu itu berawal dari serat sarang laba-laba dalam angan anganmu, yang kau ijinkan menguat, menajam,dan mengiris permukaan hatimu yang peka. Janganlah hanya menyesali keadaan dan berharap agar ia kembali seperti dulu, tanpa menjadi pribadi yang sesuai untuk keadaan yang lebih baik. "Sebuah masalah tidak akan bisa diselesaikan oleh tingkat pemikiran di mana masalah itu dibuat."  Berfokuslah pada yang bisa Anda lakukan, karena dari situ-lah Anda mencapai tempat-tempat yang belum terlihat bahkan oleh imajinasi Anda hari ini. Anda sedang berdiri di depan gudang penuh kebahagiaan yang sedang menilai kepantasan Anda, sebelum ia membuka pintunya. Jangan sia-siakan kesulitan Anda.Masa sulit adalah masa yang paling menuntut pembuktian dari kemampuan kita untuk memperbaiki diri.
Syukurilah kesulitan,
karena ia merampas semua hal
yang tidak berguna dari perhatian Anda,
agar Anda menggunakan waktu dan tenaga
hanya untuk membaikkan diri,
untuk menjadi jiwa yang lebih bernilai 
bagi sesama.

Kesulitan adalah kesempatan emas 
untuk memperbaiki diri.Engkau yang tersiksa di tempat kerjamu, kesinilah. Engkau yang memilih bekerja. di tempat yang gajinya kecil.

Engkau yang memilih tetap bekerja
untuk atasan yang tidak adil.

Engkau yang berperilaku seperti
meragukan rezeki Tuhan di luar sana.

Engkau yang meyakini tidak ada
tempat kerja lain akan menerimamu.

Engkau yang memutuskan untuk berlama-lama di situ.

Sesungguhnya, apakah yang kau tunggu? Pekerjaan yang sangat sedikit saingannya adalah pekerjaan yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Janganlah meminta kepada Tuhan untuk dilebihkan pada sesuatu yang memang sudah kurang. Yang tidak banyak diketahui orang adalah kesibukan.Orang yang sibuk, tetapi tidak bisa melepaskan dirinya .   Biasanya, orang tua yang semakin sejahtera menjadi semakin penurut kepada anak-anak mereka. Kita dinilai dari apa yang membuat kita bersemangat. Seorang yang bersemangat mengerjakan sesuatu yang penting. Engkau yang hatinya letih ke sinilah. Aku tahu engkau merasa letih menanti.
Semua redup dan kelabu 
dalam pandanganmu. 

Engkau bertanya-tanya 
apakah doamu didengar 

apakah masih ada yang salah 
dari yang kau lakukan 

dan apakah ada syarat 
yang belum kau penuhi? 

Dalam pekat nafas tangismu,
katakanlah

Tuhanku, aku mohon …

janganlah lagi Engkau suruh aku lama menunggu

Segerakanlah rezeki ku

AamiinOrang yang hidup lama dalam kesulitan, adalah biasanya orang yang lama
bertahan dengan keputusan dan tindakan yang sama.
Maka marilah kita bertanya, Kapankah terakhir kali
an membuat keputusan yang baru?

Kapankah terakhir kalian melakukan sesuatu yang baru? 

Apakah semua yang kuputuskan
dan lakukan adalah hal-hal lama
yang kubawa ke masa-masa
yang baru?

Tuhan, bantulah aku
dalam membarukan diriku.
Hormatilah diri Anda sendiri.

Kebesaran yang mungkin Anda capai
sangat bergantung kepada berapa besar
hormat yang Anda berikan
kepada diri Anda sendiri.Rencana Anda bukanlah perilaku yang mendahului kehendak Tuhan.Keyakinan bahwa Anda PASTI berhasil melaksanakan rencana-
rencana Anda, itulah perilaku yang 
mendahului kehendak Tuhan.
Dan Anda akan diperingatkan 
untuk memperbaiki sikap.

Tuhan menghendaki
agar kita hidup dalam keteraturan,
dan menghormati waktu;
karena waktu adalah komponen 
pembentuk hidup kita.

Time is life, more than just money.Orang yang semena-mena
tidak harus orang besar, kaya, dan berkuasa. Orang yang sangat kita kasihi. Anda disebut kuat bukan karena badan Anda kuat, tetapi karena hati Anda yang sedang dikecilkan dan bersedih itu. Motivasi Adalah Target Yang Bergerak.  Sesuatu yang pagi ini membuat kita bersemangat, belum tentu memiliki daya dorong.. Keberhasilan kita tidak diukur dari seberapa berharta dan tinggi kedudukan yang bisa kita capai, tapi terutama dinilai dari hati dan keikhlasan.

Senin, 22 November 2010

Sertifikasi Dosen , 2

SERTIFIKASI DOSEN
By Achmad Muchtar.,ST.,MT

A.SYARAT  DYU  [dosen yang diusulkan]
  1. Kualifikasi akademik minimal S2;
  2. Dosen tetap PTN; Dosen DPK; Dosen Tetap Yayasan yang telah mendapat Inpassing.
  3. Telah memiliki masa kerja min 2 tahun dimana Ia bekerja sebagai dosen tetap.
  4. Telah memiliki jabatan akademik min Asisten Ahli
  5. Mempunyai beban kerja min 12 sks per sem dalam 2 th terakhir di PT dimana Ia bekerja sebagai dosen tetap.
      6    Dosen yg belum memiliki kualifikasi akademik S2/setara dapat mengikuti Serdos
            apabila:
  • Mencapai usia 60 tahun dan mempunyai  pengalaman kerja 30 tahun sebagai dosen, atau mempunyai jabatan akademik Lektor Kepala Gol IV/c, dan
  • Memiliki kriteria sesuai butir 2 s.d. 5 di atas
      7.   Dosen yg belum lulus pada serdos 2009

B. DOSEN YG TIDAK DISERTAKAN SERDOS 2011
  1. Dosen tetap yayasan yang juga berstatus sebagai guru tetap yayasan dan telah mendapatkan sertifikasi pendidik untuk guru;
  2. Dosen tetap yayasan yang juga memiliki status kepegawaian sebagai PNS atau pegawai tetap di lembaga lain selain Depdiknas.
  3. Dosen calon peserta sertifikasi yang sedang menjalani hukuman administratif sedang atau berat menurut peraturan perundang-undangan/peraturan yang berlaku.
  4. Dosen yang sedang menempuh studi dengan biaya negara.
  5. Dosen yang belum lulus pada sertifikasi tahun 2010
C.PRIORITAS URUTAN PESERTA
1. a.  Dosen yg belum memiliki kualifikasi 
         akademik magister (S2)/setara mencapai
         usia 60 th dan mempunyai  pengalaman
         kerja 30 tahun sebagai dosen, atau
    b.  mempunyai jabatan akademik Lektor
         Kepala dengan Gol IV/c.
2. Jabatan akademik terakhir
3. Kualifikasi akademik/Pendidikan terakhir
4. Daftar Urut Kepangkatan (DUK) bagi PNS
    atau yang setara untuk dosen non PNS
    pada tingkat perguruan tinggi.
D. CONTOH Penerapan
  • Dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala dapat prioritas pertama
  • Jika kuota lebih kecil dari jumlah dosen Lektor Kepala, prioritas diberikan pada Lektor Kepala berpendidikan doktor
  • Jika jumlah dosen Lektor Kepala berpendidikan doktor lebih banyak dari kuota, maka pemilihan calon dosen yang disertifikasi didasarkan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK)
E. DOKUMEN PORTOFOLIO
  • SK Kenaikan pangkat/jabatan akademik terakhir (Non PNS diperoleh melalui inpassing)
  • Instrumen Deskripsi Diri (Personal) yang telah diisi oleh dosen ybs (Khusus untuk instrumen Deskripsi Diri, penilaian  dilakukan oleh asesor).
  • Instrumen persepsional dinilai:
    • Mahasiswa
    • Sejawat
    • Atasan langsung (Kajur atau Kaprodi)
    • Dosen Yang Diusulkan (DYU)
F. PENILAIAN PORTOFOLIO
  1. Identitas Dosen dan Lembar Pengesahan (disahkan/ ditandatangani Rektor/Direktur/Ketua PT Pegusul)
  2. Instrumen Penilaian Persepsional dari Mahasiswa
  3. Instrumen Penilaian Persepsional dari Teman Sejawat
  4. Instrumen Penilaian Persepsional dari Atasan
  5. Instrumen Penilaian Persepsional dari Dosen Sendiri
  6. Instrumen Deskripsi Diri & Curriculum Vitae
  7. Bukti PAK (SK Jabatan & SK Kepangkatan Terakhir)
  8. Pas Foto Berwarna, ukuran 3x4 = 4 lembar
  9. Lampiran-lampiran:
  a.  Ijazah terakhir (dilegalisir)
  c.  SK Kepangkatan Pertama/CPNS/SK Yayasan (dilegalisir)
  d.  EWMP/SKS Akademik selama 4 Sem Terakhir
G. BERKAS YANG HARUS DIPERSIAPKAN OLEH DYU
  1. Bukti PAK (SK Jabatan & SK Kepangkatan Terakhir). Dilegalisir Bag Kepegawaian, dan dilampirkan REKAPITULASI PAK (yang ditandatangani DYU)
  2. Pas Foto Berwarna 3x4 = 4 lembar back-ground BIRU dimasukkan Amplop VIII)
  3. Lampiran-lampiran:
   a.  Ijazah terakhir (dilegalisir)
   b.  SK Kepangkatan Pertama/CPNS/SK Yayasan
        (dilegalisir Bag Kepeg)
   c.  EWMP/SKS Akademik selama 4 Sem Terakhir 
        (ditandatangani DYU, Kajur, diketahui Dekan)
H. CONTOH PERHITUNGAN NIALI GABUNGAN PAK DAN PERSEPSIONAL
  • Seorang Dosen dng Jabatan Akademik:
  •     Asisten Ahli/Gol Gaji III.b
    • SKOR N1 ( PAK ): 10 + 15 = 25
  • Jika rerata seluruh skor persepsional = 3,9 (misal)
    • SKOR N2 ( PERSEPSI ): (3,9 X 28) = 109,2
  • Nilai gabungan
    • ((2x25 + (3 x 109,2))/5
  • KESIMPULAN: LULUS (karena 75 )
I.PENENTUAN KELULUSAN
Dinyatakan LULUS Jika memenuhi kriteria:
  1. Instrumen Persepsional
Rerata skor komponen Persepsional ≥ 3.0
Rerata skor keseluruhan instrumen ≥ 3.5
  1. Instrumen Deskripsi Diri (Personal)
Rerata skor subkomponen ≥ 2.0
Rerata skor komponen ≥ 3.0
  1. Nilai Gabungan: {(2xN1 + 3xN2)/5} ≥ 75
N1: Skor PAK (gab nilai jabatan & ruang gaji)
N2: Skor Persepsional
  1. Objektivitas: OT atau OS